Kehidupan Malam yang Kelam di Masa Lalu Jadi Peluru Pemerasan Adik Ipar

Kehidupan Malam yang Kelam di Masa Lalu Jadi Peluru Pemerasan Adik Ipar
Ilustrasi.

Dia tak menyangka bisa hidup dalam dunia bebas yang tidak pernah meng- indahkan norma dan budaya. ”Saya benar-benar telah menyesali apa yang terjadi dulu. Saya ingin menutup lembaran kelam itu,” ungkapnya.

Tapi, tunggu dulu, ternyata tidak mudah menutupi masa lalu. Sebab, ada Sephia yang sering mengancam Karin akan menceritakan kebiasaan clubbing dan seks bebas Karin kepada Donwori. Karin takut. Dia tak ingin Donwori tahu masa lalunya. Baginya, masa lalu adalah aib. ”Tapi, saya justru diperas Sephia. Seminggu sekali dia minta Rp 2 juta,” kata ibu dua anak itu.

Awalnya, perempuan tersebut bisa memenuhi permintaan Sephia. Lambat laun, Donwori protes karena uangnya cepat habis. Ketika ditanya uangnya untuk apa, tentu Karin tak menjawabnya dengan jujur. Hal itulah yang membuat keduanya sering bertengkar setahun ini. Akhirnya, Karin menyetop aliran uang kepada Sephia.

Apa reaksi Sephia? Dia kembali mengancam bakal akan melaporkan kebiasaan Karin di masa muda kepada Donwori dan keluarga besarnya. Hingga proses gugatan cerai tersebut turun, Donwori belum menge- tahui alasan Karin menggugatnya. Bahkan, Sephia belum mengatakan kebenarannya kepada Donwori.

”Saya tersiksa dan bingung. Akhirnya, saya memilih jalan ini (menggugat cerai suami) sebagai rasa bersalah saya pada masa lalu,” tutur Karin. Tampak raut kesedihan di wajah perempuan itu. (*/c1/jee)

 


SEKITAR 16 tahun silan, Karin (nama samaran) bisa disebut sebagai perempuan malam. Bersama sahabatnya, Sephia (juga bukan nama sebenarnya) sering


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News