Kehidupan Polisi Sangat Kekurangan, Viral dan Terkenal

Kehidupan Polisi Sangat Kekurangan, Viral dan Terkenal
Polisi diapit Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono dan ibunya, Illiyin, sesaat setelah direkrut untuk menjadi PHL di Satlantas Polres Pasuruan. Foto: Iwan Andrik/Jawa Pos Radar Bromo

Sampai kemudian, Yasin dan Illyyin bertemu dengan tukang pijat langganan. Si tukang pijat tersebut menanyakan apakah pernah punya nazar untuk memberi nama untuknya.

”Dari situ, ibu saya teringat akan ucapan ayah saya akan memberi nama Polisi jika saya lahir,” kenang dia.

Jadi, ceritanya, saat Muchlas, ah Musofak, eh Iksan masih di dalam kandungan, ayahnya kedatangan tetangga sekitar rumah.

Mereka ngobrol ngalor ngidul. Hingga candaan tentang polisi terlontar dari mulut Yasin.

Ketika itu, di tengah percakapan penuh tawa itu, Yasin berujar akan memberi nama anaknya polisi.

”Almarhum ayah saya guyonan sama teman-temannya. Kalau anaknya laki-laki, akan dinamakan polisi. Supaya teman-temannya (teman Yasin, Red) ditembaki,” tutur Polisi.

Mulanya, kata Polisi, berat bagi orang tuanya menamainya Polisi. Mereka mungkin sadar betapa tidak lazimnya nama itu untuk seorang anak.

Tapi, demi nazar, dan dengan harapan si buyung tak lagi sakit-sakitan, dipilihlah nama itu.

Namanya memang Polisi. Sebulan berselang setelah peristiwa pada jelang sore 6 November lalu itu, si Polisi akhirnya benar-benar bekerja di kantor polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News