Kehilangan Pekerjaan, WNI di Australia Jadi Penjual Sate Taichan
"Sejauh ini [penjualan] lumayan, apalagi untuk yang baru mulai," kata Angelin.
Layanan membawa anjing jalan-jalan
Photo: Robin kini menawarkan jasa untuk mengajak anjing berjalan-jalan, karena tidak semua pemiliknya mau ke luar rumah. (Koleksi pribadi)
Mengerjakan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya juga dialami oleh warga Indonesia lainnya, Robin, yang berkecimpung dalam investasi saham.
Di tengah pandemi COVID-19, ia melihat peluang mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi 'dog walker' atau pembawa anjing jalan-jalan.
Peluang ini ia dapatkan setelah berpikir soal warga yang tidak terlalu ingin keluar rumah, karena ketatnya aturan pembatasan pergerakan, atau 'social distancing'.
"Di daerah sini banyak sekolah dan taman. Dari pagi, siang, hingga sore banyak anjing yang lewat di sini. Jadi saya tawarkan saja pemiliknya satu-satu," kata Robin yang juga memelihara seekor anjing.
Dari pekerjaan barunya ini, Robin menerima pendapatan tambahan kurang lebih sebesar AU$100 (Rp980 ribu) dalam sehari.
"Kalau setiap hari lumayan karena saya sendiri punya anjing dan harga makanannya cukup mahal karena tidak mau makan makanan anjing."
Di tengah melesunya banyak sektor industri akibat pandemi COVID-19, sebagian warga di Indonesia di Australia terpaksa harus kehilangan pekerjaan
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23