Kehilangan Penglihatan, Mimi Mariani Lusli Tetap Gigih di Dunia Pendidikan

Ujian Pakai Mesin Tik, Jadi Sumber Sontekan

Kehilangan Penglihatan, Mimi Mariani Lusli Tetap Gigih di Dunia Pendidikan
Mimi Mariani.
 

Ada kisah lucu saat dia duduk di bangku kuliah, terutama ketika ujian datang. Mimi yang terbatas dalam melihat itu justru menjadi sumber sontekan bagi teman-temannya. Bagaimana tidak, Mimi yang menyelesaikan soal ujiannya melalui mesin tik itu selalu duduk paling depan. "Mesin tik memang memudahkan saya saat itu," terangnya.

 

Nah, tipikal kertas yang dimasukkan ke dalam mesin tik yang selalu berdiri tegak membuat jawaban Mimi mudah dilirik temannya. Terutama saat ujian yang bersifat multiple choice. Tanpa malu-malu, temannya yang memiliki pancaindra lengkap justru memanfaatkan hal itu untuk menyontek. "Lama-kelamaan ketahuan, akhirnya saya dipindah ke bangku paling belakang," kenangnya.

 

Keterbatasan justru membuat dirinya memiliki banyak teman. Bagaimana tidak, Mimi dikenal paling rajin untuk membaca diktat dan memiliki kemampuan mengingat yang tinggi. Tidak jarang, dia dimintai saran untuk mengerjakan tugas.

 

Dia pun memperoleh manfaat dari pertemanan itu. Sebab, bagaimanapun, dia tetap membutuhkan pertolongan. Terutama, saat ada tugas, Mimi harus bekerja sampai tiga kali dibanding teman-temannya.

Meski kehilangan indra penglihatan pada usia 10 tahun, Mimi Mariani tidak mau diperlakukan khusus. Ingin membuka jurusan disability di perguruan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News