Kejar USD 4,44 M, BKPM Tawar 5 Proyek

Konsep Public Private Partnership

Kejar USD 4,44 M, BKPM Tawar 5 Proyek
Kepala BKPM Gita Wirjawan bersama Gubernur Jatim Soekarwo meninjau lokasi pamewan Gelar Potensi Investasi di Surabaya. Foto: Agus Srimudin/JPNN
SURABAYA - Untuk meningkatkan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bertugas sebagai ujung tombak dalam menawarkan proyek-proyek infrastruktur dengan skema perjanjian kerjasama pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP). Pada tahap awal BKPM menawarkan lima proyek infrastruktur senilai USD 4,44 miliar.

Dalam kegiatan bertajuk Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Surabaya, 11-13 Oktober 2010, Kepala BKPM Gita Wirjawan, mengatakan, lima proyek yang ditawarkan itu ialah pelabuhan tanah Ampo, Tampaksiring, Bali, senilai USD 30 juta; proyek rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta sampai Manggarai, Jakarta, senilai USD 735 juta; proyek PLTU Jawa Tengah senilai USD 3 miliar; proyek jalan tol Bandar Udara Medan Baru Kuala Namu dengan nilai investasi USD 475 juta; dan proyek air minum umbulan, Pasuruan, Jawa Timur, senilai USD 200 juta.

“Khusus proyek air minum umbulan sudah ada beberapa investor dalam negeri yang menyatakan berminat untuk memberikan investasinya. Investor dari Spanyol yang datang dalam kegiatan GPID (Gelar Potensi Investasi Daerah) dan seminar nasional investasi sebelumnya juga menyatakan ketertarikannya,” kata Gita.

  

Terkait sektor energi, kata Gita, kebutuhan untuk pasokan energi yang cukup bagi pertumbuhan investasi mutlak diperlukan. Dengan kekayaan alam yang melimpah, langkah untuk meningkatkan ketersediaan energi yang mendukung tentu menjadi salah satu prioritas utama bagi pemerintah.

SURABAYA - Untuk meningkatkan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bertugas sebagai ujung tombak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News