Kejayaan Apel Malang Sudah Menjadi Cerita Masa Lalu

Kejayaan Apel Malang Sudah Menjadi Cerita Masa Lalu
Apel Malang. Foto: Rubianto/Radar Malang/JPNN.com

Dia juga menyayangkan suhu udara di Kota Batu sudah tidak dingin lagi. Lima tahun lalu, suhu masih di bawah 20 derajat Celcius, sekarang sudah sekitar 22 derajat Celcius. ”Kalau suhu sudah panas, naik berapa derajat seperti saat ini sulit tumbuh,” terang dia.

Selain sejumlah faktor tadi, banyak petani yang mengeluhkan biaya operasional tanaman apel yang tinggi. Jadi, petani yang tidak memiliki banyak modal beralih ke tanaman lain yang murah.

Ada yang menanam bunga dan sayuran. ”Apel itu pembiayaannya tinggi, mulai bibit, pupuk, pestisida, perawatan, hingga panen pun butuh biaya,” terang dia.

Kondisi itulah yang membuat petani apel kehilangan gairah. Sudah operasionalnya mahal, banyak hama, harga penjualannya juga tidak bagus-bagus amat.

Selain itu, pemerintah tidak membatasi jumlah impor apel luar negeri. ”Banyak pembeli memilih apel impor,” keluh dia. (adk/im/haf/c2/abm)


Julukan Malang sebagai Kota Apel mulai redup. Kini para petani apel mulai beralih menanam pohon jeruk, dipicup perubahan cuaca dan gempuran apel impor.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News