Kejutan di Perang Dagang

Oleh Dahlan Iskan

Kejutan di Perang Dagang
Dahlan Iskan.

Tiongkok sendiri merasa tidak seperti yang digambarkan Trump. Pertumbuhan ekonomi memang melambat.

Tapi jurus-jurus baru sudah disiapkan. Bank sudah diminta menyiapkan ada lebih Rp 1.500 triliun. Di tahun 2019 ini. Untuk pengusaha kecil dan menengah. Juga mengurangi pajak. Membuka pasar modal untuk start-up. Model Nasdaq di New York.

Tiongkok juga tetap meneruskan program ini: membuat bulan purnama tiruan. Agar tidak perlu listrik umum di malam hari. Uji cobanya di Sichuan sudah berhasil.

Dan minggu lalu bikin kejutan baru: mendarat di bulan. Mendaratnya bukan kejutan. Tapi bulan yang didarati adalah kejutan: sisi lain dari bulan yang pernah didarati Amerika. Sisi yang gelap itu.

Tim dagang terus berunding. Tapi kejutan lain juga terus terjadi.

Lihatlah Selasa pagi kemarin. Kereta api lapis baja Korea Utara tiba di stasiun Beijing. Isinya: Kim Jong-Un. Pemimpin Korea Utara. Yang hari itu mestinya lagi berulang tahun. Yang ke 37 tahun.

Begitu sering Kim bertemu Xi Jinping. Seperti mengabaikan Trump.

Kim memang lagi marah. Senjata nuklirnya sudah dilucuti kok sanksi ekonominya belum dicabut. Kim seperti tidak sabar. Begitu ingin cepat memajukan ekonomi negaranya.

Presiden Donald Trump sudah sepakat dengan Presiden Xi Jinping: gencatan senjata dulu selama 90 hari. Sejak mereka berdua bertemu di Argentina 29 November lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News