Kejutan Kwok

Oleh: Dahlan Iskan

Kejutan Kwok
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pun ketika uang yang diminta sangat banyak. Begitu banyaknya sampai harus dimasukkan 20 koper yang diangkut bersamaan oleh dua sedan limousine Mercy.

Penyerahannya pun di pusat kota Hong Kong. Di Central. Yakni di satu jalan yang paling sepi di Central.

Kini yang seperti itu tidak mungkin lagi terjadi di Hong Kong. Setahun setelah Hong Kong diserahkan ke Tiongkok, Cheung ditangkap. Dibawa ke Guangzhou. Dengan cara gelap -seperti kedatangannya ke Hong Kong zaman ia kecil.

Cheung melawan. Secara hukum, ia tidak bisa dibawa ke daratan Tiongkok. Kalau pun harus berurusan dengan polisi dan pengadilan, hukum Hong Kong-lah yang harus berlaku. Termasuk: perbuatan kriminal di Hong Kong tidak bisa diekstradisi ke Tiongkok.

Gangster besar bisa berkelit dalam menyiasati hukum positif. Tiongkok tentu lebih bisa menyiasati bagaimana bisa menangkap Cheung dan membawanya ke Guangzhou.

Tahun itu juga, 1998, di Guangzhou Cheung diadili. Dijatuhi hukuman mati. Lalu segera dieksekusi. Umurnya 43 tahun.

Penculikan dan pembunuhan memang masih terjadi di Hong Kong. Tetapi kelasnya tinggal seperti yang dilakukan Kwong Kau dan anak-anaknya terhadap mantan menantunya sendiri: Abby Choi.

Sejak penculikan itu, Walter Kwok kurang sehat. Adik-adiknya mulai mempersoalkan  kebijakan sang kakak. Terutama soal keterlibatan pacarnya di perusahaan.

Kejutan lagi dari Hong Kong: gedung 42 lantai terbakar. Lokasinya di 'hutan gedung tinggi'. Kepanikan tetangga sesama pencakar langit luar biasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News