Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton

Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
Ilustrasi emas batangan. Foto: CNN

jpnn.com, HONG KONG - Keluarga eks diktator Filipina Ferdinand Marcos dilaporkan ke Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) terkait dugaan aktivitas pencucian uang yang melibatkan emas seberat 350 ton.

Menurut media asal Tiongkok, Taiwan Toutiao, laporan tersebut dibuat oleh seorang pengusaha Taiwan bermarga Peng pada 14 April 2025.

Taiwan Toutiao melansir bahwa Peng memberikan dokumen yang menunjukkan adanya transaksi emas mencapai 350 ton, serta rincian 18 rekening bank milik keluarga Marcos di berbagai negara dengan total simpanan melebihi USD 100 miliar.

Aktivitas keuangan ini diduga dilakukan melalui perusahaan cangkang dan difasilitasi oleh departemen perbankan privat HSBC di Hong Kong, dengan pengelolaan dana yang tidak dapat dilacak.

Imelda Marcos, istri dari Ferdinand Marcos, disebut memberikan kuasa kepada pembantunya, Indita, untuk mengatur penjualan emas kepada perusahaan-perusahaan di Eropa dan Amerika antara tahun 2006 hingga 2011.

Indita, yang juga dituduh sebagai operator utama kegiatan pencucian uang keluarga Marcos, meninggal dunia saat pandemi COVID-19, namun meninggalkan banyak dokumen yang kini menjadi bagian dari penyelidikan.

Peng, yang juga pernah menjadi perantara transaksi, menyatakan bahwa emas-emas tersebut dimiliki oleh keluarga Marcos sejak tahun 1990-an, dalam jumlah yang tidak wajar untuk kepemilikan pribadi atau komersial.

Sumber emas yang tidak jelas ini memperkuat dugaan bahwa aset tersebut berasal dari aktivitas ilegal.

Keluarga eks diktator Filipina itu dilaporkan ke Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) terkait dugaan aktivitas pencucian uang yang melibatkan emas seberat 350 ton

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News