Kekalahan Sriwijaya FC karena Imbas dari Mogok Latihan

Kekalahan Sriwijaya FC karena Imbas dari Mogok Latihan
Marckho Sandy, bek SFC (hijau) kawal penyerang Barito Putera, Samsul Arif pada laga ke-13 Liga 1 di Stadion 17 Mei, tadi malam (8/6). SFC kalah 1-3. Foto: M Idris Jian Sidik/Radar Banjarmasin

jpnn.com, PALEMBANG - Kekalahan Sriwijaya FC dari tuan rumah Barito Putera 3-1 pada pekan ke-13 Liga 1 2018 di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Jumat (8/6) malam, disebut karena imbas dari mogok latihan.

Fisik kendor karena tidak latihan dua hari membuat Hamka Hamzah dan kolega tidak tampil maksimal.

Para pemain kembali berlatih setelah haknya dipenuhi manajemen Rabu (6/6). Alhasil klub berjuluk Laskar Wong Kito pun dipaksa menyerah tuan rumah Barito Putra 1-3 (0-1) pada pekan ke-13 Liga 1 2018 di Stadion 17 Mei Banjarmasin, tadi malam (8/6).

Laskar Antasari –julukan Barito Putera- betul-betul bisa memaksimalkan keuntungan bermain di kandang dan kelemanah tim tamu. Mereka menguasai permainan dan mengambil inisiatif serangan sejak menit awal.

Rapuhnya lini belakang klub berjuluk Laskar Wong Kito ini, apalagi setelah Mahamadou Ndiaye ditarik keluar dan digantikan Alfin Tuasalamoni pada menit ke-22 jadi faktor lain.

Meski telah memasukkan Alfin Tuasalamony, dan menggeser Marckho Meraudje ke tengah berduet dengan Hamka Hamzah, skuat Jakabaring tetap dapat hasil miring.

Alhasil Sriwijaya FC gagal duduki puncak klasemen Liga 1 2018. Klub pemilik tittel double winner edisi 2007/2008 ini justru melorot dua strip pada posisi kelima. Klub kebanggaan masyarakat Sumsel sudah empat kali merasakan kekalahan musim ini.

Sebelumnya dipaksa pulang tanpa poin Perseru Serui 0-1 di Stadion Gajayana, Malang (27/5). Kemudian kalah 0-1 dari PSMS Medan di Stadion Teladan Medan, (18/5) dan tunduk 0-3 dari Madura United di Stadion Bangkalan, Madura, (7/4).

Fisik kendor karena tidak latihan dua hari membuat Hamka Hamzah dan kolega tidak tampil maksimal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News