Kekerasan Negara Picu Gelombang Pendatang Ilegal Asal Vietnam

"Anda tidak lagi memiliki kebebasan ... Anda merasa bahwa Anda tinggal di negara Anda sendiri tetapi Anda tidak diizinkan memasuki area-area tertentu yang menjadi milik Anda."
Bukan hanya masalah ekonomi

Organisasi Human Rights Watch (HRW) mengatakan catatan hak asasi manusia Vietnam tetap mengerikan di semua bidang, dimana pembatasan kebebasan berbicara, penganiayaan terhadap penganut agama minoritas dan tindakan yang semakin menghukum terhadap siapa pun yang menentang pemerintah.
Kelompok itu mengatakan para aktivis menghadapi intimidasi, serangan fisik dan pemenjaraan jika mereka mencoba berbicara, dan para petani terus kehilangan lahan untuk proyek-proyek pembangunan tanpa kompensasi yang layak.
Wakil direktur HRW, Phil Robertson, mengatakan Australia akan keliru jika menganggap kelompok pencari suaka Vietnam yang terakhir didorong hanya oleh faktor ekonomi saja.
"Australia ingin memasukkan semua orang ke dalam kategori pengungsi ekonomi. Kenyataannya ekonomi Vietnam sedang booming, ini adalah salah satu ekonomi yang tumbuh paling cepat di Asia Tenggara," katanya.
"Jika semuanya hebat di dalam negeri anda, apakah menurut anda orang-orang ini akan tinggal di sana.
"Bahkan ada banyak dislokasi, orang-orang merampas tanah mereka, dan orang-orang yang mencoba melakukan sesuatu untuk komunitas mereka dengan mengajukan protes akan menghadapi pembalasan. Ini adalah negara satu partai, sebuah kediktatoran.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina