Kekerasan Seksual Anak Naik 200 Persen

Kekerasan Seksual Anak Naik 200 Persen
Kekerasan Seksual Anak Naik 200 Persen
Isa mengatakan, fenomena tersebut menunjukkan anak-anak rentan menjadi korban kekerasan seksual di lingkungan pendidikan. Dengan demikian, harus ada upaya pencegahan yang tersistem. ''Tidak bisa hanya pendampingan dari satu sektor. Misalnya, sektor pendidikan saja. Namun, butuh kerja sama dengan lintas sektor," ujarnya.

Kerja sama lintas sektor tersebut, lanjut Isa, bisa dengan dinas pendidikan, dinas kesehatan, dinas sosial, bahkan kepolisian. Sebab, kasus tersebut seperti fenomena gunung es yang terus bermunculan. 

Solusinya, permasalahan itu harus dihadapi bersama dengan pendekatan sistem penyelenggaraan perlindungan anak yang komprehensif, bukan pendekatan per kasus. 

Isa menuturkan, kebijakan pendidikan saat ini sudah saatnya berubah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Yaitu, lebih mengedepankan kepentingan terbaik anak serta tumbuh kembang anak. "Lembaga pendidikan hendaknya lebih memperhatikan kepentingan dalam belajar daripada persoalan administratif pembelajaran," ujarnya.

SURABAYA - Ironis. Kasus kekerasan seksual yang dialami siswa di Jatim meningkat drastis setahun ini. Hingga Desember, kekerasan seksual meningkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News