Kekerasan Seksual Anak Naik 200 Persen
Selasa, 24 Desember 2013 – 16:44 WIB

Kekerasan Seksual Anak Naik 200 Persen
Isa mengatakan, fenomena tersebut menunjukkan anak-anak rentan menjadi korban kekerasan seksual di lingkungan pendidikan. Dengan demikian, harus ada upaya pencegahan yang tersistem. ''Tidak bisa hanya pendampingan dari satu sektor. Misalnya, sektor pendidikan saja. Namun, butuh kerja sama dengan lintas sektor," ujarnya.
Baca Juga:
Kerja sama lintas sektor tersebut, lanjut Isa, bisa dengan dinas pendidikan, dinas kesehatan, dinas sosial, bahkan kepolisian. Sebab, kasus tersebut seperti fenomena gunung es yang terus bermunculan.
Solusinya, permasalahan itu harus dihadapi bersama dengan pendekatan sistem penyelenggaraan perlindungan anak yang komprehensif, bukan pendekatan per kasus.
Isa menuturkan, kebijakan pendidikan saat ini sudah saatnya berubah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Yaitu, lebih mengedepankan kepentingan terbaik anak serta tumbuh kembang anak. "Lembaga pendidikan hendaknya lebih memperhatikan kepentingan dalam belajar daripada persoalan administratif pembelajaran," ujarnya.
SURABAYA - Ironis. Kasus kekerasan seksual yang dialami siswa di Jatim meningkat drastis setahun ini. Hingga Desember, kekerasan seksual meningkat
BERITA TERKAIT
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Bergulat dengan Begal, Iptu Noval Kena Tembak, Pelaku Kabur