Kekuatan Ali Kalora Cs Berkurang, Satgas Tinombala Waspadai Bom Lontong

Kekuatan Ali Kalora Cs Berkurang, Satgas Tinombala Waspadai Bom Lontong
Brigjen Dedi Prasetyo. Foto: Desyinta Nuraini/JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Tinombala yang terdiri dari unsur TNI dan Polri terus mempersempit ruang gerak Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Polri meyakini kekuatan gerombolan bersenjata yang pernah dipimpin Santoso itu terus berkurang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, Ali Kalora membagi MIT menjadi dua kelompok yang masing-masing berkekuatan 6 orang. Kelompok pertama yang dipimpin langsung Ali Kalora berada di sisi kanan Pegunungan Marate.

Adapun kelompok kedua dipimpin oleh Qatar alias Farel. Kelompok pimpinan Farel itulah yang kerap turun ke desa. Baca juga: Mati Ditembak, Teroris Poso Anak Buah Ali Kalora Jago Pakai M-16

Pada 4 Maret 2019, Satgas Tinombala menewaskan satu anggota MIT dan membekok seorang lainnya. Namun, MIT pada 19 Maret 2019 turun gunung dan mengancam warga untuk memperoleh perbekalan.

Saat MIT turun gunung itulah terjadi kontak senjata dengan Satgas Tinombala. Ada 3 anggotra MIT yang berhasil dipumpuhkan. "Tinggal tujuh (sisa anggota MIT, red), semoga dalam waktu dekat ini semuanya berhasil diamankan oleh aparat penegak hukum, khususnya oleh Satgas Tinombala," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/3).

Polri juga meyakini kekuatan senjata MIT kian berkurang. “Tinggal satu laras panjng, dua senpi laras pendek," sebut Dedi.

Namun, kata Dedi, yang dikhawatirkan Satgas Tinombala bukanlah senjata api. Sebab, MIT juga membuat bom lontong yang selalu dibawa ke manapun kelompok teroris itu bergerak.

"Mereka cukup ahli merakit bom lontong," tegas jenderal bintang satu itu. Baca juga: Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Terpojok, Menyerahlah!

Satuan Tugas (Satgas) Tinombala yang terdiri dari unsur TNI dan Polri terus mempersempit ruang gerak Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News