Kekurangan DHA, Anak Sulit Berprestasi di Sekolah

Kekurangan DHA, Anak Sulit Berprestasi di Sekolah
Bu Guru sedang mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar pendidikan anak usia dini Sofia Hartati mengatakan, banyak hal yang bisa memengaruhi kecerdasan dan prestasi belajar anak di sekolah.

Misalnya, pola pendidikan, kondisi fisik, lingkungan, serta asupan nutrisi yang cukup untuk perkembangan otak anak.

"Kecerdasaan itu dibentuk oleh banyak faktor, termasuk aspek nutrisi. Anak yang kurang kecukupan gizinya, termasuk DHA, akan sulit berprestasi di sekolah," ujar dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta itu, Jumat (8/3).

Dia menambahkan, pemberian makanan yang punya nilai gizi dan vitamin yang baik harus diberikan oleh orang tua untuk perkembangan otak anak.

"Selain itu, stimulasi lain yang dibutuhkan adalah pemberian kasih sayang serta interaksi positif dengan anak," kata Sofia.

Penelitian PISA dari OECD tahun 2018 menyebutkan bahwa kemampuan matematika dan science pelajar Indonesia berada di peringkat 62 dunia. Hal ini tentu saja menjadi keprihatinan bagi masa depan anak Indonesia.

"Sudah selayaknya orang tua dan mereka yang peduli terhadap prestasi dan masa depan anak Indonesia untuk senantiasa peduli pada pemenuhan gizi anak termasuk gizi untuk membantu perkembangan otak mereka," tegas Sofia.

Sebelumnya, beberapa pakar gizi dari Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor, termasuk Profesor Ahmad Sulaeman, dalam artikel yang diterbitkan oleh British Journal of Nutrition mengatakan bahwa delapan dari sepuluh anak Indonesia kekurangan asupan DHA berdasarkan standar WHO.

Pakar pendidikan anak usia dini Sofia Hartati mengatakan, banyak hal yang bisa memengaruhi kecerdasan dan prestasi belajar anak di sekolah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News