Kekurangan Gas di Australia Bisa Tiga Kali Lebih Parah dari Perkiraan

Kekurangan gas di pesisir timur Australia bisa tiga kali lebih buruk dari perkiraan, namun belum mendorong Perdana Menteri Malcolm Turnbull untuk segera memperkenalkan kebijakan pengendalian ekspor.
Kekurangan gas di pesisir timur Australia bisa tiga kali lebih buruk dari perkiraan, namun belum mendorong Perdana Menteri Malcolm Turnbull untuk segera memperkenalkan kebijakan pengendalian ekspor.
"Kami ingin melihat rencana dari mereka - kami ingin melihat komitmen - maka kami juga ingin merasa puas kalau rencana dan komitmen tersebut akan memenuhi persyaratan ACCC," kata PM Turnbull.
"Jelas, tujuannya adalah agar industri energi memperbaiki masalah ini berdasarkan kesepakatan."

Sementara PM Turnbull belum menarik opsi kebijakan melakukan pengendalian ekspor gas, dia telah menjelaskan kepada perusahaan energi bahwa Pemerintah Federal bersedia melakukan kebijakan itu.
"Kami akan terus menunda pemberlakuan mekanisme yang siap untuk diterapkan dan kami akan memastikan bahwa hal itu sepenuhnya sesuai dengan tujuan mengingat keadaan yang berubah ini, yaitu kekurangan gas yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya," katanya.
"Jika kita tidak dapat menerima jaminan dari industri terhadap kepuasan yang sudah direkomendasikan oleh ACCC, maka kita akan memaksakan kontrol ekspor tersebut."
Sementara itu, pemimpin Oposisi Bill Shorten kembali menekankan desakannya agar kebijakan pengendalian ekspor gas segera diimplementasikan. Bill Shorten melalui akun Twitternya mengatakan "saatnya untuk memberlakukan kebijakan pengendalian ekspor gas, mengapa [PM Turnbull] menolak?"
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina