Kelas Menengah Myanmar Terancam Habis Ditelan Kemiskinan
Pada Oktober, menteri investasi yang ditunjuk junta Myanmar mengatakan kepada Reuters bahwa otoritas militer mencoba yang terbaik untuk menghidupkan kembali ekonomi, dan menyalahkan "sabotase ekonomi" yang didukung asing atas krisis tersebut.
Jika tidak ada tindakan yang diambil, Wignaraja memperingatkan dampak krisis bagi generasi mendatang.
"Anda kehilangan satu generasi bukan hanya karena perang, Anda kehilangan satu generasi karena gangguan dan kecacatan yang berasal dari kekurangan makanan, gizi buruk, kemiskinan ekstrem," kata dia kepada Reuters.
Bank Dunia, yang sebelum kudeta memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Myanmar meskipun di tengah pandemi COVID-19, sekarang memperkirakan ekonomi negara itu akan berkontraksi lebih dari 18 persen tahun ini.
Kampanye Myanmar melawan penyakit itu kandas bersama dengan sistem kesehatan lainnya setelah militer menggulingkan pemerintah terpilih, yang telah berupaya meningkatkan pengujian, karantina, dan perawatan.
Layanan di rumah sakit umum runtuh setelah banyak dokter dan perawat bergabung dalam pemogokan dalam gerakan pembangkangan sipil di garis depan oposisi terhadap kekuasaan militer.
Lebih dari 1.200 orang telah dibunuh oleh pasukan junta, kata sebuah kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, dan protes telah berkembang menjadi pemberontakan bersenjata, yang memicu kekacauan di seluruh negeri. (ant/dil/jpnn)
Dalam skenario terburuk, PBB memperkirakan jumlah orang Myanmar yang hidup di bawah garis kemiskinan dapat berlipat ganda
Redaktur & Reporter : Adil
- Lewat Program Mandiri Pangan, Pj Gubernur Sumsel Klaim Angka Kemiskinan Menurun Drastis
- Ini 7 Gerakan Serentak Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni
- Prof. Nuh Sebut Wakaf Mengentaskan Kemiskinan, Menag Yaqut Bilang Begini
- Pemkot Palembang Bagikan 300 Paket Sembako untuk Warga SU II
- Upaya Pemprov Jateng Kejar Target Pengentasan Kemiskinan Ekstrem 0%
- Nana Sudjana: Pengentasan Kamiskinan Jadi Prioritas Dalam Penyusunan APBD