Keliru Jika Suara PAN-PKB Anjlok
Diskusi Politik Indonesia di Flnders Australia
Senin, 23 Maret 2009 – 08:14 WIB

Keliru Jika Suara PAN-PKB Anjlok
“Simpatisan PKS itu kebanyakan dari kalangan Islam santri baru. Pemilu nanti mungkin akan bertambah tapi saya menduga belum akan sampai di atas 10 persen,” paparnya.
Sementara Duta Besar RI untuk Australia H.E. Primo Alui Joelianto menuturkan, Pemilu 2009 mau tidak mau di mata publik luar negeri akan mempengaruhi citra bangsa Indonesia kedepan. Jika pemilu berjalan dengan baik, dipastikan proses demokrasi di Indonesia akan semakin dihargai. Demikian juga sebaliknya.
“Demokrasi telah menjadi trade mark Indonesia. Karenanya ini pertaruhannnya besar. Oleh sebab itu konsolidasi demokrasi harus ditingkatkan kualitasnya,” kata diplomat kelahiran Salatiga ini.
Di samping Greg Barton dan Dubes RI untuk Australia, acara diskusi PPIA kemarin, juga dihadiri oleh sejumlah tokoh kondang seperti Dr Priyambudi Sulistiyanto dari Flinders Asia Centre (FAC), dan Dr Dirk Tomsa dari Tasmania University, Australia.
Dirk Tomsa yang juga Indonesianis asal Jerman ini lebih banyak menyoroti tentang masa depan sistem kepartaian di Indonesia. Menurutnya, kalau komposisi DPR setelah Pemilu 2009 ini mirip dengan komposisi DPR saat ini, stabilitas sistem partai bisa dikatakan cukup lumayan. “Akan tetapi stabilitas sistem ini dibangun di atas partai-partai yang lemah,” katanya.
JAKARTA - Sinyalemen bakal merosotnya perolehan suara PKB dan PAN karena ditinggalkan NU dan Muhhamadiyah, adalah keliru. Paling tidak begitulah
BERITA TERKAIT
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi
- Martin Manurung: Presiden dan DPR Sepemikiran Tuntaskan RUU PPRT