Kelompok HAM Khawatir Perusahaan Australia Memproduksi Senjata di Arab
Pasar senjata di Timur Tengah dianggap penting dalam upaya Pemerintah Australia menjadikan negaranya sebagai 10 eksportir pertahanan global teratas.
Departemen Pertahanan Australia menolak menjelaskan apakah pihaknya secara resmi memeriksa perjanjian antara EOS dan UEA untuk memastikan tidak melanggar aturan perjanjian Australia.
"Pasokan teknologi yang dikendalikan dari Australia ke entitas lain di luar Australia memerlukan izin kecuali ada pengecualian legislatif," kata juru bicara Departemen Pertahanan kepada ABC.
"Departemen Pertahanan tidak mengomentari permohonan atau izin ekspor individu untuk melindungi informasi dan peluang perusahaan yang sensitif secara komersial," jelasnya.
ABC berupaya menghubungi EOS untuk menanyakan hal ini, namun tidak berhasil.
Tapi Direktur utama EOS Ben Greene diketahui telah mempromosikan kesepakatan tersebut di UEA.
"Peran global EOS sebagai integrator sistem dan pemimpin teknologi dalam sistem tempur jarak jauh akan sangat mendukung pengembangan produk teknologi maju bidang pertahanan di UEA," ujar Ben bulan Februari lalu.
Sebuah perusahaan di Canberra akan membantu pengembangan senjata canggih di Uni Emirat Arab (UEA)
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat