Kelompok JI Siapkan Basis Ekonomi, Pasukan Siber, Jawa Dijadikan Wilayah

Kelompok JI Siapkan Basis Ekonomi, Pasukan Siber, Jawa Dijadikan Wilayah
Dedi Prasetyo. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polri berhasil mengungkap satu per satu rencana kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Setelah diketahui sedang menghimpun kekuatan ekonomi dengan memiliki perkebunan sawit untuk biayai aksi teror, JI diduga merencanakan untuk memiliki wilayah kekuasaan.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, memang fakta lainnya ditemukan upaya membuat wilayah atau memiliki kekuasaan territorial. Hal semacam itu biasa disebut teroris tamkin. Teroris tamkin seperti kelompok Abu Sayyaf dan ISIS. ”Wilayah yang jadi target di Pulau Jawa,” urainya.

Untuk mencapai target itu, ada beberapa langkah yang dilakukan JI. Salah satunya, mendekati tokoh masyarakat. Tujuannya, agar mereka mau untuk masuk dalam kelompok JI. ”Ada beberapa tokoh masyarakat yang telah didekati,” paparnya.

Tak hanya itu, kelompok JI ini juga menyiapkan pasukan siber untuk mengelola isu. Baik di media sosial dan juga media massa yang rencananya mereka dirikan. Artinya, memang kelompok ini telah reinkarnasi menjadi organisasi yang sangat terorganisi. ”Bahkan, mereka menyiapkan management chaos,” paparnya.

BACA JUGA: 80%, Istana Negara dan Gedung DPR RI di Gunung Mas

Management chaos itu berencana melakukan serangan secara silent dengan tujuan membuat kekacauan. Serta, memperbesar polarisasi yang ada di masyarakat. ”Ini telah kami deteksi,” papar jenderal berbintang satu tersebut.

Apakah ada wilayah di luar Jawa yang ingin dikuasai? Dia menuturkan, saat ini mereka fokus di Jawa, untuk di Sumatera dan Kalimantan diduga akan menjadi basis perekonomian kelompok tersebut. ”Kebun sawit itu dan lainnya,” terangnya.

Densus 88 Anti Teror juga terus mendeteksi anggota JI. Yang paling baru ditangkap dua orang terduga anggota JI di Magetan, Jawa Timur. Tersangka merupakan deputi dan bendahara dari JI. ”Masih diperdalam terus bagaimana perkembangan kelompok ini,” tuturnya.

Kelompok Jamaah Islamiyah alias JI menghimpun kekuatan ekonomi dengan memiliki perkebunan sawit untuk biayai aksi teror.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News