Keluarga Indonesia Terancam Dideportasi dari Australia Karena Autisme Anak

Yuli juga mendalami berapa estimasi dana disabilitas yang akan diterima Dimas seandainya dia mendapat visa permanen untuk mengetahui sejau apa kondisi Dimas akan membebani layanan masyarakat.
"Setelah dihitung oleh staf Centrelink Dimas hanya akan memperoleh AU$ 100 per dua minggu. Itupun tidak otomatis diberikan karena akan ada peninjauan dan hanya akan diberikan kalau keluarga mengajukan permohonan," kata Yuli.
"Selama 10 tahun saya dan suami yang menanggung seluruh biaya kesehatan Dimas. Alhamdulillah selama membesarkan Dimas tidak banyak menghabiskan biaya karena pembawaan Dimas tenang, tidak ada tantrum, dan punya sikap positif, tidak dalam pengobatan dan mudah."

Upaya terakhir yang ditempuh Yuli adalah intervensi dari menteri imigrasi, dengan petisi online yang diajukan Cameron Gordon.
Sampai hari Kamis (6/6/2019) sore waktu Australia, petisi itu sudah didukung oleh lebih dari 1400 orang.
"Hasil petisi akan kami serahkan ke Menteri untuk menjadi bahan pertimbangan," kata dia.
Yuli merasa di Australia lebih tersedia dukungan untuk mempersiapkan Dimas ketika usianya sudah legal masuk dunia kerja sebagai pekerja yunior, yaitu pada tahun 2021.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas