Keluarga Korban Sukhoi Yakin Ada Mukjizat

Keluarga Korban Sukhoi Yakin Ada Mukjizat
Keluarga Korban Sukhoi Yakin Ada Mukjizat
Jhon menjelaskan, kepastian nama itu benar-benar anak bungsunya, tidak lain setelah cucunya Bima Kamangi (14) memperlihatkan foto ayahnya berada dalam pesawat SUKHOI dan menuliskan pesan terakhir di FB-nya dengan tulisan ‘Ku dambakan terbang bersama bisa’.

Ibunda Steven, Evi Rantik yang duduk di sebelah suaminya sesekali terisak seakan belum percaya akan kepergian anak bungsunya. “Selaku ibu yang membesarkannya, saya berharap Steven  ditemukan dalam keadaan hidup. Tuhan pasti menunjukkan kuasa-Nya kepada kami sekeluarga. Kalaupun sudah tiada, kami berharap jasad-nya masih utuh  sehingga muda di kenali,”ujar Evi sembari menghapus air matanya yang turun dengan selendang putih hitam yang dikenakan-nya.

Evi yang sesekali berdiri  sembari menatap langit-langit plafon rumahnya dengan nada sedikit  terisak bercerita, dirinya tidak pernah ada firasat buruk dan mimpi aneh sebelum kepergian Steven. “Semuanya begitu cepat, baru kemarin rasanya tertawa ria bersama Steven. Tuhan lebih menyayangi  Steven,”ungkap Evi.

Raut wajah sedih juga tampak dari muka Bima Kamagi (14) anak dari Steven. Menurut pengakuan siswa  Kelas 3 SMP Advent Tondano, terakhir kali dirinya berbicara dengan ayahnya dua Minggu lalu tepatnya (26/5). “Hari ini merupakan Hut ayah dan saya sempat berbicara walau tak lama. Ayah berpesan  agar saya rajin belajar dan  dengar-dengar sama Oma dan Opa. Itu pesan terakhir yang ayah berikan,’ujar Bima. Seperti diketahui Steven Kamagi sendiri menikah dengan Anarwana  dan dikaruniakan 3 orang anak masing-masing Bima Kamagi (14), Tasya Kamagi (10) dan Oliv Kamagi (6).   

TONDANO - Tidak ada pemandangan luar biasa di rumah panggung berukuran 7x9 meter di Kelurahan Rerewokan  Kecamatan Tondano Barat, milik 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News