Keluarga Minta Kerusuhan Atas Nama George Floyd Dihentikan

Presiden Trump ancam kerahkan militer

Kerusuhan dan unjuk rasa yang terus berlanjut membuat Presiden Donald Trump mengancam akan mengerahkan militer, jika gubernur negara bagian tidak bisa menguasai keadaan.
Presiden Trump mengatakan warga memiliki hak untuk melakukan unjuk rasa berkenaan dengan tewasnya George Floy, namun ia mengatakan Amerika Serikat sekarang sedang dikuasai 'anarkis profesional, massa kekerasan, perusuh, kriminal, Antifa dan yang lainnya.
"Kita tidak bisa mengizinkan hak para pengunjuk rasa damai ini dikalahkan oleh massa yang marah,'
"Ini bukan tindakan unjuk rasa damai. Ini adalah tindakan teror domestik."
Presiden Trump mengatakan dia 'sangat mendesak' semua gubernur negara bagian menurunkan 'National Guards' untuk menguasai jalan-jalan di kota mereka.
"Bila sebuah kota atau negara bagian menolak mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan nyawa atau harta milik warga mereka, maka saya akan menurunkan tentara agar dengan cepat menyelesaikan masalah mereka,"
Presiden Trump juga sudah menerapkan jam malam mulai pukul 19:00 di ibukota Washington DC, yang ia sebut sebagai kota yang sudah "dijarah, dirusak, dan properti banyak yang rusak".
Saudara laki-laki George Floyd, Terrence telah menyerukan agar demo dan kerusuhan atas nama adiknya dihentikan.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya