Keluarga Pencari Suaka Tamil Diizinkan Tinggal di Perth, tetapi Masalah Mereka Belum Berakhir
Berkembang jadi masalah politik
Mantan Hakim Pengadilan Tinggi Sir Gerard Brennan kepada harian The Sydney Morning Herald mengatakan bahwa tindakan pemerintah terhadap Tharnicaa saat ini adalah untuk menghukum orang tua mereka.
Ketua Partai Buruh yang sekarang jadi partai oposisi di tingkat parlemen Anthony Albanese mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri Australia memiliki kuasa untuk menentukan visa bagi keluarga tersebut dan seharusnya memberikan visa kepada mereka.
Menteri Utama Queensland Annastacia Palaszczuk dan Menteri Utama Australia Barat Mark McGowan juga sudah menyerukan kepada pemerintah federal untuk membuat keputusan akhir mengenai keluarga tersebut.
Para anggota parlemen dari partai pemerintah Partai Liberal dilaporkan berusaha mencari solusi agar keluarga tersebut diperbolehkan tinggal di daratan Australia, bukan di Christmas Island.
Selama beberapa tahun terakhir, keluarga tersebut mendapat dukungan dari berbagai kalangan politik termasuk Senator Partai Buruh Kristina Keneally, anggota parlemen dari Partai National Barnaby Joyce dan mantan penyiar radio berpengaruh Alan Jones.
Namun pemerintah bergeming.
Tahun 2019, Perdana Menteri Scott Morrison melarang campur tangan menteri untuk mencegah proses deportasi.
Sebagai mantan menteri imigrasi yang menentukan kebijakan "hentikan manusia perahu", PM Morrison mempertahankan kebijakan garis keras terhadap para pencari suaka.
Keluarga pencari suaka keturunan Tamil yang ditahan di Christmas Island sejak tahun 2019 sekarang diizinkan tinggal di kota Perth (Australia Barat) untuk sementara namun masa depan mereka untuk tinggal di Australia masih belum jelas
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka