Keluarga Pramoedya Puji Film Bumi Manusia

Keluarga Pramoedya Puji Film Bumi Manusia
Sutradara Hanung Bramantyo mengarahkan pemain di lokasi syuting Bumi Manusia. Foto: Falcon Pictures via Instagram Hanung Bramantyo

''Dia bercerita kalau gurunya minta bikin resensi novel sastra apa pun. Dia memilih sastra Indonesia. Di antara sastra lain, dia memilih Bumi Manusia. Pas ditanya kenapa, dia jawab, 'Enggak tahu. Catchy aja menurutku','' ucap Hanung.

Hanung menambahkan, Iqbaal memahami apa yang dirasakan Minke. Sebab, Iqbaal adalah minoritas di negara tempatnya belajar. ''Itulah Minke. Minke menjadi minoritas,'' jelasnya. ''Usianya 19 tahun, sama seperti Minke. Dia juga cerdas. Jadi, enggak ada alasan buat enggak memilih dia,'' imbuhnya.

Cerita lain datang dari Adipati Dolken dan Ayushita. Di antara semua scene film, keduanya kompak mengatakan bahwa adegan saat Hardo dan Ningsih duduk di tengah sawah dan berbicara tentang masa depan Indonesia adalah yang paling memorable. ''PDKT-nya digambarin beda sama film drama lain. Ideologi Pak Pram dikeluarin di situ semua,'' papar Adipati yang biasa disapa Dodot.

Ayushita menambahkan, scene tersebut seolah menggambarkan perasaan Pram dan pasangannya saat itu. Mereka terpisah jarak yang cukup jauh. ''Seperti Hardo dan Ningsih. Padahal, cintanya besar untuk satu sama lain,'' katanya.

Keluarga Pramoedya Ananta Toer yang kemarin ikut hadir mengaku puas dengan kerja keras para cast dan kru film. Menurut Angga Okta Rahman, cucu Pram, film itu merupakan bentuk edukasi sejarah kepada masyarakat Indonesia.

''Kalau dirunut ke belakang, kami sekeluarga dan sejarawan zaman dulu suka berpencar ke sekolah-sekolah. Tujuannya, mengedukasi soal sejarah. Tapi, kan skalanya terlalu kecil. Makanya, kami setuju dua novel itu difilmkan supaya langsung tersebar dan skalanya besar, satu Indonesia,'' tuturnya. (adn/c18/jan)


Lagu Ibu Pertiwi yang dinyanyikan Iwan Fals dan Once Mekel melantun indah di atrium Surabaya Town Square, Jumat (9/8) malam. Menandai berlangsungnya gala premiere film Bumi Manusia.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News