Keluarga Ungkap Keseharian Pengendara Motor yang Membawa Jenazah, Tega Sekali

"Pukul setengah sembilan saya (08.30) dikabari oleh adik ipar (istri Sutejo) kalau ibu meninggal. Dia juga kasih tahu kalau adik saya ini membawa ibu saya ke Simo (kampung halaman ibu) dengan diboncengkan sepeda motor. Saya sangat kaget, kok tega sekali," katanya.
Ia mengatakan ibunya sendiri berasal dari Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Boyolali.
Bahkan, dikatakannya, awalnya Ginem akan dimakamkan sendiri oleh adiknya itu. Namun akhirnya Sutejo meminta bantuan pamannya.
"Saya kan langsung nyusul ke Simo, tetapi jenazah ibu tidak ada di rumah. Ternyata sudah di makam, mau dimakamkan sendiri oleh adik saya, padahal belum disucikan," katanya.
Mengetahui hal itu, pihak keluarga membujuk Sutejo agar terlebih dahulu mensucikan jenazah orang tuanya sesuai dengan ajaran agama.
Mengenai sikap adiknya, Suyamti mengaku selama ini Sutejo cenderung tertutup.
"Adik saya ini pendiam, jarang bergaul dengan tetangga. Orangnya tertutup, enggak pernah keluar (rumah)," katanya. (antara/jpnn)
BERITA TERKAIT
- Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Jenazah Angga Fernanda, Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182
- Belasan Warga Datang ke Kantor Polisi Mengaku Terlibat Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19
- Daftar 49 Nama Korban Sriwijaya Air SJ182 yang Sudah Teridentifikasi
- Yamaha Rilis Edisi Perpisahan SR400, Cocok Jadi Koleksi Nih
- Crisis Center SJ 182 Supadio Ditutup, Biddokkes Lanjutkan Pelayanan di Polda Kalbar
- Bamsoet di Hadapan Tinton Soeprapto Tegaskan IMI Siap Gelar Kejurnas Balap Motor Bebek