Kemacetan Jakarta Menyebar di 747 Titik

Kemacetan Jakarta Menyebar di 747 Titik
Kemacetan Jakarta Menyebar di 747 Titik
KALANGAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mempertanyakan keefektifan program penanganan kemacetan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Hal tersebut, setelah dirilisnya 747 titik kemacetan di ibu kota oleh Polda Metro Jaya akhir pekan lalu.

Jumlah titik kemacetan tersebut cukup mengkhawatirkan, karena meningkat dibanding tahun sebelumnya. “Data Polda Metro Jaya yang menyebut jumlah titik kemacetan mencapai 747, membuktikan program penanganan kemacetan di ibu kota belum efektif,” kata Lulung Lunggana, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, kemarin (7/8).

Menurut Lulung, program penanganan kemacetan oleh dinas terkait patut dipertanyakan. Karena, terbukti tak mampu mengurangi titik kemacetan. Bahkan, bukannya berkurang jumlah titik kemacetan ini malah bertambah. “Apa saja yang sudah dilakukan oleh dinas terkait, dan mengapa titik kemacetan tak kunjung berkurang,” ujarnya.

Lulung menerangkan, masih banyaknya titik kemacetan di ibu kota tersebut dikarenakan sejumlah hal. Pertama, program penanganan kemacetan yang diterapkan selama ini tidak efektif. Kemudian, ketidaktegasan dari petugas dalam menegakkan aturan yang ada. Misalnya, membiarkan parkir liar pinggir jalan seperti yang terdapat di depan Pasar Jatinegara Jakarta Timur dan juga Jalan Sabang Jakarta Pusat.

KALANGAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mempertanyakan keefektifan program penanganan kemacetan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News