Kemampuan Komunikasi JK Sudah Menurun

jpnn.com - JAKARTA - Karakter cerdas, cepat bergerak dan responsif tak lagi melekat pada sosok Jusuf Kalla. Sepuluh tahun lalu, karakter-karakter ini jelas melekat dari cawapres pendamping Jokowi itu.
Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya Malang, Anang Sudjoko, kemampuan JK untuk berkomunikasi dengan baik sudah menurun seiring kondisi fisik yang tak lagi muda. Tahun ini JK telah berusia 72 tahun.
"Kemampuan JK untuk mendengar sudah kurang baik," kata Anang kepada wartawan, Selasa (2/7).
Anang mencontohkan saat sesi pembukaan debat cawapres yang digelar KPU dua hari lalu, moderator Prof Dwikorita Karnawati baru memangil para cawapres untuk maju. Tetapi karena tidak memperhatikan, JK langsung naik menuju panggung.
Kecenderungan penurunan lainnya nampak saat moderator memberikan kesempatan kepada JK untuk menanggapi jawaban Hatta tentang sertifikasi guru.
"JK tidak menggunakan sisa waktu dengan baik, bahkan langsung bertanya yang sebenarnya belum waktunya, " kata Anang.
Menurut Anang JK sangat terkesan tidak bisa menghormati peran dan aturan dalam debat. Tampilan JK menunjukkan dia kurang empati dengan orang lain.
"Ini nampak ketika dia berkali-kali tanya tentang 'dimana cucu Hatta sekolah'. Seolah JK ingin menyerang karena yakin kalau cucu Hatta sekolah di sekolah yang mahal. Padahal cucunya masih belum sekolah," kata Anang.
Terakhir, artikulasi JK dalam debat terlihat tidak jelas. Menurut dia beberapa kali ucapan JK tak dapat dimengerti karena disampaikan terlalu cepat dan berentetan
"Gaya seperti ini tentu akan menyulitkan pihak lain jika berbicara hal-hal penting atau dalam bahasa asing," pungkas Anang.(dem/rmo/jpnn)
JAKARTA - Karakter cerdas, cepat bergerak dan responsif tak lagi melekat pada sosok Jusuf Kalla. Sepuluh tahun lalu, karakter-karakter ini jelas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan