Kematian karena COVID-19 Tembus 5 Juta Jiwa, Rasa Kehilangan Dirasakan di Seluruh Penjuru DUnia

"Kami merasa tidak diberi kesempatan bahkan untuk berusaha mencari sendiri."
Wuhan, Tiongkok
Zhang Hai adalah salah satu orang di dunia yang pertama-tama kehilangan orangtua karena COVID-19.
Ayahnya Zhang Lifa adalah veteran militer yang bekerja untuk program senjata nuklir Tiongkok dan meninggal sebulan sebelum merayakan ulang tahun ke-77.
Zhang Lifa adalah satu dari 304 orang yang meninggal karena virus corona pada 1 Februari 2020,
Ketika itu, penyakit baru ini bahkan belum ada namanya - karena baru disebut resmi sebagai COVID-19 sepuluh hari kemudian pada tanggal 11 Februari, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sebagai pandemi global sebulan sesudahnya yaitu tanggal 11 Maret.
Meski banyak warga Wuhan yang ingin mendapatkan jawaban di saat mereka meratapi keluarganya yang pergi karena pandemi, Zhang Hai memutuskan untuk berbicara dengan media asing, saat yang lain takut dimusuhi oleh pemerintah Tiongkok.
"Saya warga Tiongkok yang sangat patriotik, tetapi mencintai negara bukanlah berarti kita tidak boleh meminta pertanggungjawaban pihak berwenang," kata Zhang Hai.
"Virus ini sudah menyebar ke seluruh dunia, dan sudah mengambil nyawa begitu banyak orang."
Inilah kisah dari mereka yang telah kehilangan orang-orang tercinta karena COVID-19, termasuk dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS