Kembalilah pada Jati diri Bangsa
Oleh: Agus Jabo Priyono - Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA)
jpnn.com - Presiden Joko Widodo selama ini konsisten menampilkan dirinya sebagai sosok pemimpin yang merakyat, sederhana, manunggal dan tidak ada jarak dengan rakyat biasa.
Belakangan, dalam merespons kenaikan pelbagai kebutuhan pokok, Presiden juga rajin berkeliling untuk memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat.
Harapannya, bantuan itu dapat mengurangi penderitaan dan membantu masyarakat dalam mengakses kebutuhannya.
Berkat kebijakan-kebijakan jangka pendek itu, mantan Wali Kota Solo ini banyak dielu-elukan setiap berkunjung ke daerah dan menguasai pemberitaan di media massa.
Respons cepat yang dilakukannya dianggap sebagai bentuk keperbihakan kepada rakyat kecil.
Tidak heran, dalam beberapa lembaga survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi rata-rata di atas 70 persen.
Secara logis, mengacu pada pemberitaan dan laporan survei yang mana kepuasan publik masih cukup tinggi, apapun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan beleid lainnya tentu akan mendapatkan dukungan besar dari masyarakat.
Namun, kenyataannya, dengan branding merakyat dan tingkat kepuasan yang cukup tinggi, hal itu belum mampu menjamin kestabilan politik.
Bangsa kita harus berani melompat, kembali membangun karakter kebangsaan yang kuat. Kembali kepada jati diri bangsa kita sendiri.
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel
- Hari Kesaktian Pancasila, dari Beleid Menteri Panglima Angkatan Darat ke Keputusan Pejabat Presiden