Kembang Janggut

Oleh: Dahlan Iskan

Kembang Janggut
Foto: Disway

Maka inilah tulisan agak panjang tentang sesuatu yang dramatis, yang dua hari lalu tidak bisa dimuat –kegeser oleh minyak goreng. Sambil beri saya kesempatan untuk meluruskan pinggang.

***

Senjata Sunat

Lihatlah wajah di foto itu: mirip sekali dengan wajah remaja Indonesia. Rautnya, senyumnya dan ekspresinya. Semua seperti wajah Melayu.

Saat melihat foto itu saya sampai berdoa dalam hati: semoga bukan orang Indonesia. Namanya sih bukan nama Indonesia: Raymond Spencer. Tapi dari nama saja tidak bisa lagi ditebak. Kian ke zaman ini kian biasa anak Indonesia pun punya nama yang jauh dari bau Aryo Mbediun, Priyadi, atau Putu Leong. Umur Raymond: 23 tahun.

Anak ini tinggal di lantai lima apartemen AVA Van Ness, di bagian utara ibu kota Amerika Serikat, Washington DC.

Ia tinggal sendirian. Ups tidak. Ia punya teman khusus: enam senjata api. Salah satunya laras panjang. Senjata panjang itu ia pasang di atas tripod setinggi kaca jendela di kamarnya itu.

Moncong senjata itu ia hadapkan ke jalan raya di bawah sana. Bisa juga diputar ke arah sekolah agak di samping gedung apartemen itu.

Dari kamar di lantai 5 itulah Raymond membidikkan senjata. Ia menembak siapa saja yang lewat di jalan itu. Juga menembak gedung sekolah. Lebih 100 peluru dimuntahkan.

Mohon maaf lahir batin –orang tua memang lebih banyak salahnya, meski juga lebih banyak uangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News