Kembang Janggut

Oleh: Dahlan Iskan

Kembang Janggut
Foto: Disway

Raymond melihat pergerakan polisi dari atas. Ia pun tahu: banyak polisi menuju AVA Van Ness. Itulah yang kelihatannya diam-diam ia harapkan: polisi menemukan dirinya.

Maka Raymond buru-buru posting di medsos: "Waiting for police to catch up with me." Ia menunggu polisi untuk menangkapnya. "Dear God please forgive me,” tulisnya di medsos itu.

Polisi pun tiba di lantai 5. Mendobrak pintu itu. Raymond pun ditemukan: mati terkapar di lantai kamar mandi. Ia bunuh diri.

Raymond tidak bisa ditanya lagi: suku apa, agama apa, dan yang terpenting: mengapa ia melakukan semua itu. Yang jelas, semua senjata itu resmi. Bukan senjata gelap.

The Beast berhasil menemukan teman sekolah Raymond. Yakni ketika sama-sama di SMP Katolik di Rockville, Maryland, seketapel dari DC.

Dia seorang mahasiswi, umur 22 tahun. Dia berteman dengan Raymond selama tiga tahun di SMP itu: di kelas 6,7 dan 8.

Semua teman sekelas mengenal Raymond dengan baik. "Raymond yang paling pendek di antara teman sekelas," ujar mahasiswi itu. Hanya setinggi matanyi.

Itu sudah 10 tahun lalu. Sejak itu tidak ada kontak. "Bertemu terakhir ya di layar TV, di peristiwa penembakan Jumat sore lalu itu," katanyi. "Setelah kelas 8 ia masuk SMA Negeri," katanyi.

Mohon maaf lahir batin –orang tua memang lebih banyak salahnya, meski juga lebih banyak uangnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News