Kembangkan Jagung di Lahan Marginal, FAO Siap Bersinergi Dengan Kementan
Hal ini terlihat dari adanya penambahan luas lahan, bantuan insentif ke petani meningkat yakni berupa benih, pupuk, dan alat mesin pertanian serta perbaikan irigasi.
"Selain itu, sistem dan mekanisme pelaporan Program UPSUS sudah bagus. Dengan sistem dan mekanisme ini, model Conservation Agriculture dapat dengan mudah diimplemetansikan dan diadopsi para petani," ungkap Joseph.
Perlu diketahui, berdasarkan data BPS, realisasi luas tanam jagung di NTT pada musim tanam Oktober hingga Maret 2015/2016 sebesar 289.112 ha.
Kemudian, luas tanam jagung pada musim tanam Oktober hingga Maret 2016/2017 sebesar 324.501 ha. Realisasi luas tanam Oktober hingga Maret 2016/2017 ini melebihi target yang ditentukan 268.056 ha.
Sementara luas lahan jagung NTT sebelum Program UPSuS pada musim tanama Oktober-Maret 2013/2014 hanya 248.979 ha.
Dengan sinerginya model dari FAO itu dapat mendukung Program UPSUS di NTT dan NTB, sebagai langkah maju menuju percepatan swasembadanya. (adv/jpnn)
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur sekaligus Koordinator Program Upaya Khusus (UPSUS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ani Andayani
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Saat Stafsus SYL dari NasDem Minta Dana Sembako ke Kementan
- Kementan Sampai Gelembungkan Anggaran Ongkosi SYL ke Luar Negeri
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata