Kemdikbud: Siswa Jangan sampai Mati Gaya dengan IT

Kemdikbud: Siswa Jangan sampai Mati Gaya dengan IT
Ilustrasi anak-anak sibuk bermain gadget. Foto:nationalgeographic

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kemendikbud Gogot Suharwoto mengungkapkan, revolusi industri 4.0 di bidang pendidikan harus disiapkan dari empat sisi.

Dari sisi kurikulum bagaimana menyiapkan anak-anak familiar dengan big data.

Misalnya penggunaan telepon dan record-nya, google map, belanja, dan lainnya.

Kemudian sistem informasi, intelijen sistem di mana anak-anak diajari programming. Juga bagaimana menyiapkan anak-anak ini dalam digital society.

"Jadi era digital yang sudah maju seperti ini, jangan sampai anak-anak kita terjebak di tiga hal, yaitu salah fokus, mati gaya dengan IT, sampai gila atau stress, karena ekses negatif dari dunia digital juga banyak. Menurut Kominfo dari satu juta konten yang diskrining hanya 200 ribu positif, 800 ribu negatif. Jangan sampai anak-anak kita terjebak di konten yang negatif," beber Gogot dalam International Symposium on Open, Distance and E-Learning, Jumat (6/7).

Dia menambahkan, tantangan teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam pendidikan adalah bagaimana memanfaatkan berbagai potensi yang mampu mempersempit kesenjangan digital.

Kemudian pembentukan karakter, transformasi pendidikan digital, dan pendidikan kejuruan. Salah satu upaya yang sudah dilakukan dengan memperbaiki kurikulum 2013 (K-13).

"K-13 sudah mengadopsi C4 karena kami bukan menyiapkan anak-anak yang pintar menghitung, cepat menghafal, yang bisa mengerjakan soal dalam waktu 2 detik. Itu semua bisa dikerjakan mesin," ujar Gogot.

Tantangan teknologi informasi komunikasi dalam pendidikan adalah bagaimana memanfaatkan berbagai potensi yang mampu mempersempit kesenjangan digital.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News