Kemendikbud Gandeng Maarif Institute Tingkatkan Literasi Media Dosen dan Mahasiswa

Kemendikbud Gandeng Maarif Institute Tingkatkan Literasi Media Dosen dan Mahasiswa
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani dalam tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Maarif Institute for Culture and Humanity untuk meningkatkan literasi media mahasiswa dan dosen.

Literasi media merupakan kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan merekonstruksi citra di media. Mahasiswa dan dosen dianggap menjadi kelompok yang bisa meningkatkan literasi media.

Kerja sama Kemendikbud dan Maarif Institute for Culture and Humanity memiliki ruang lingkup sebagai berikut: pelatihan literasi media bagi mahasiswa dan dosen, sosialisasi pelatihan literasi media, serta monitoring dan evaluasi pelatihan literasi media. 

"Kami titipkan kepada Maarif Institut 287 ribu dosen dan 8 juta mahasiswa untuk diberikan literasi media dan bisa mempercepat transformasi pendidikan tinggi untuk meningkatkan transformasit ekonomi," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani, pada penandatanganan MoU antara Ditjen Dikti dengan Maarif Institute, Jumat (23/10).

Paris berharap kerja sama ini betul-betul dilaksanakan dengan perencanaan baik, menerapkan win-win solution antara Ditjen Dikti dengan Maarif Institute, melakukan implementasi, monitoring, dan evaluasi untuk keberlanjutan serta perbaikan yang terstruktur agar kegiatan kerja sama di masa yang akan datang jauh lebih baik.

Pada kesempatan sama, Direktur Program Maarif Institute, Khelmy menyampaikan permasalahan literasi media yang terjadi saat ini diakibatkan kurangnya informasi dan solusi yang tersedia, sehingga tantangan hoaks semakin komplek. Sementara panduan kurikulum dan materi yang tersedia pun belum memadai. 

Selain itu, sebagian besar literasi media disajikan dalam bentuk kelas yang berdampak pada keterbatasan masyarakat untuk mengakses materi-materi tersebut. Hal ini juga diperburuk dengan peningkatan konsumsi konten internet yang negatif, dan tidak diiringi dengan literasi digital atau literasi informasi.

Khelmy menyampaikan melalui kerja sama Program Tular Nalar, Maarif Institute berharap dapat menularkan nalar yang baik dan meningkatkan literasi digital di masyarakat. Program ini ditujukan kepada 26.700 guru, dosen, dan mahasiswa calon guru dalam bentuk daring dan luring selama 1,5 tahun. 

Kemendikbud menggandeng Maarif Institut untuk memberikan literasi media bagi dosen dan mahasiswa sebagai upaya menangkal hoaks.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News