Kemendikbud Ungkap Penyebab Bahasa Kerinci Terancam Punah

Kemendikbud Ungkap Penyebab Bahasa Kerinci Terancam Punah
Para pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenakan pakaian adat daerah. Saat ini Kemendikbud tengah mengupayakan penggiatan revitalisasi bahasa daerah. Foto: kemendikbud

Sekolah ini bisa dijadikan model untuk para pemangku kepentingan dalam melakukan revitalisasi bahasa daerah.

"Setidaknya, kegiatan revitalisasi di Kota Sungai Penuh dapat mendorong Kepala Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah di lingkungan kerjanya bersama komunitas pegiat bahasa dan budaya saling bahu-membahu melindungi bahasa daerahnya," sebutnya.

Untuk menindaklajuti dan melanggengkan hasil kegiatan revitalisasi ini, Walikota Sungai Penuh melalui Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh mencanangkan penggunaan sehari mengunakan bahasa Kerinci di sekolah sebagaimana yang telah disampaikan Kepala dinas Pendidikan kota Sungai Penuh.

"Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh sangat mendukung ada kegiatan Revitaslisasi Bahasa Kerinci di SDN 06/XI Koto Panap yang diadakan Badan bahasa dan nantinya menjadi salah satu model kegiatan untuk menyelamatkan bahasa Kerinci dari kepunahan, bahkan kami Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh mencanangkan penggunaan bahasa Kerinci di sekolah pada hari yang ditentukan," jelasnya.

Program pencanangan penggunaan bahasa daerah di sekolah adalah, salah satu terobosan langka dan baru bagi pemerintah yang ada di Indonesia sebab terobosan seperti ini, Pemerintah Kota Sungai Penuh adalah pemerintah yang kedua dari seluruh pemerintah-pemerintah yang di Indonesia yang menjadikan bahasa daerah salah satu bahasa pengantar dalam pendidikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh, Hadiyandra menyambut baik program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kantor Balai Bahasa Provinsi Jambi untuk mengrevitalisasi bahasa Kerinci.

"Bahasa Kerinci belum sampai revitalisasi, karena kalau berbicara masalah revitalisasi berarti akan punah, tapi di Kerinci setiap desa mempunyai bahasa sendiri - sendiri dan masih digunakan masyarakat sebagai bahasa sehari - hari," ujarnya.

Dikatakannya lagi, setiap Sekolah yang berada dalam lingkup kota Sungai Penuh nantinya akan membuat jadwal satu hari khusus untuk mengunakan bahasa daerah yakni bahasa melayu Kerinci untuk berdialog di sekolah.

Badan Bahasa bekerja sama dengan Kantor Bahasa Provinsi Jambi dan Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh bakal melakukan revitalisasi terhadap bahasa Kerinci.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News