Kemendikbud Ungkap Penyebab Bahasa Kerinci Terancam Punah

Kemendikbud Ungkap Penyebab Bahasa Kerinci Terancam Punah
Para pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenakan pakaian adat daerah. Saat ini Kemendikbud tengah mengupayakan penggiatan revitalisasi bahasa daerah. Foto: kemendikbud

jpnn.com, KERINCI - Badan Bahasa bekerja sama dengan Kantor Bahasa Provinsi Jambi dan Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh bakal melakukan revitalisasi terhadap Bahasa Kerinci.

Pasalnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahasa Kerinci tergolong bahasa daerah yang terancam punah karena hanya kalangan orang tua yang mampu menuturkannya.

Suwanti, perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, agar bahasa Kerinci tidak mengalami kepunahan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah mengupayakan penggiatan revitalisasi bahasa daerah.

Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan bahasa Kerinci sebagai bahasa daerah yang memiliki kekayaan nilai-nilai kearifan lokal.

Karena bahasa Kerinci, mempunyai dialek tersendiri yang berbeda dengan suku-suku yang ada di Indonesia dan juga memiliki keunikan tersediri.

Bahasa Kerinci termasuk memiliki banyak dialek lebih-kurang 130 dialek ada di wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

"Tujuan utamanya adalah, untuk mengajak semua pemangku kepentingan dan masyarakat pemilik bahasa agar selalu menggunakan dan memelihara bahasa daerah. Hal ini untuk menjaga daya hidup bahasa daerah," katanya.

Sehubungan dengan itu, lanjutnya lagi, revitalisasi bahasa Kerinci yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Sungaipenuh, ini memilih SDN 06/XI Koto Panap.

Badan Bahasa bekerja sama dengan Kantor Bahasa Provinsi Jambi dan Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh bakal melakukan revitalisasi terhadap bahasa Kerinci.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News