Kemendikbudristek Buka Akses untuk Guru, Dosen, Tenaga Kependidikan Vokasi Studi S2/S3 di Luar Negeri
Pada kesempatan sama, Sandra Siahaan, praktisi human resource dari tim Program Bridging Course Vokasi menjelaskan, program ini tidak hanya mengajarkan Bahasa Inggris tetapi juga keterampilan akademik pendukung lainnya. Tujuan dari program ini adalah membantu peserta program agar tidak kesulitan menjalankan studinya di luar negeri.
“Peserta akan dibantu mempersiapkan tes-tes yang biasanya dipakai di universitas negara tujuan studi. Kami membantu mempersiapkan esai untuk keperluan studinya," ujarnya.
Setelah mengikuti program ini, lanjut Sandra, peserta akan merasa lebih siap menjalani studi lanjut tepat waktu dan meraih prestasi yang baik.
Selain itu, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek melibatkan para pakar dan lembaga Bahasa Inggris misalnya.
“Kami juga melibatkan alumni dan para pendukung dari Ditjen Vokasi. Intinya akan melibatkan pakar sesuai bidangnya,” urainya.
Pada kesempatan sama, lulusan program Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada yang juga CEO Eboni Watch, Afidha Fajar Adhitya menilai Program Bridging Course Vokasi sangat penting bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. (esy/jpnn)
Kemendikbudristek memberikan kesempatan bagi seluruh insan vokasi untuk studi di luar negeri dengan memberikan beasiswa lewat program bridging course vokasi.
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- Perkuat Platform Guraru, Acer Luncurkan Solusi End-to-End untuk Sektor Pendidikan
- PropertyGuru Indonesia Property Awards Kenalkan Kategori Baru di Tahun ke-10
- Fathan Subchi Harap PDBN jadi Wadah Silaturahmi Masyarakat Kelahiran Demak
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia