Kemendikbudristek Melakukan Survei Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa, Ini Hasilnya

Kemendikbudristek Melakukan Survei Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa, Ini Hasilnya
Pendidikan vokasi diharapkan mendorong lahirnya para wirausahawan. Ilustrasi Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei nasional yang dilakukan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbudristek, menunjukkan mahasiswa tingkat awal maupun akhir memiliki persepsi bahwa kampus vokasi tempat mereka kuliah belum memenuhi aspek keilmuan dalam mengembangkan kewirausahaan.

Jumlah wirausahawan di Indonesia masih tergolong sangat sedikit dan jauh di bawah negara-negara tetangga. Oleh karena itu Kemendikbudristek ingin mendorong masyarakat lebih banyak berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui para lulusan vokasi.

Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) Eka Sri Dana Afriza mengatakan, saat ini jumlah wirausahawan di Indonesia masih di bawah 4 persen atau hanya 3,4 persen.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga, selisihnya cukup jauh. Seperti, Singapura sudah sekitar 8 persen dan Jepang lebih dari 11 persen. Itu sebabnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek membentuk program penguatan ekosistem kewirausahaan.

"Program ini bersifat kompetisi bagi perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, didasarkan atas kemampuan dalam membangun ekosistem kewirausahaan,” jelas Dana, Senin (2/8).

Dia menjelaskan, ruang lingkup pelaksanaan program penguatan ekosistem kewirausahaan PTPPV, meliputi pertanian, teknologi pertanian, perikanan, perkebunan, dan bidang lainnya, juga manufaktur, konstruksi, dan teknologi informasi.

Lalu, ada juga industri, barang konsumsi seperti makanan, minuman, farmasi, peralatan rumah tangga, tekstil. Kemudian bidang kesehatan, pariwisata, dan jasa lainnya.

Penguatan ekosistem kewirausahaan dilaksanakan melalui kegiatan seperti peningkatan kemampuan berwirausaha mahasiswa yang terintegrasi dengan proses pembelajaran.

Kemendikbudristek melakukan survei terhadap mahasiswa dan hasilnya tempat mereka kuliah belum memenuhi ilmu dalam mengembangkan kewirausahaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News