Program Riset Keilmuan Terapan Vokasi Kemendikbudristek Dibuka hingga 6 Agustus, Dosen Buruan Daftar

Program Riset Keilmuan Terapan Vokasi Kemendikbudristek Dibuka hingga 6 Agustus, Dosen Buruan Daftar
Pendidikan vokasi punya andil dongkrak UMKM. Ilustrasi Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyelenggarakan Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri - Dosen PT Vokasi.

Program riset itu diperuntukkan bagi dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) yang didukung Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), khususnya sektor UMKM.

Menurut Tim Program Riset Keilmuan Terapan Lilik Sudiajeng, program tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan atau riset terapan berbasis permasalahan riil di dunia industri, kerja, usaha, dan masyarakat.

"Program ini ditawarkan kepada para dosen di PTPPV sehingga para periset mampu berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan industri, kerja, usaha, dan masyarakat,” ujar  Lilik Sudiajeng dalam diskusi virtual bertajuk "Solusi Riset Terapan Vokasi untuk Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat", baru-baru ini.

Dia menjelaskan riset terapan sudah sering dilakukan di PTPPV. Misalnya, penelitian di bidang industri kayu di Bali. Industri yang menggunakan mesin-mesin impor tersebut belum memberi manfaat kesejahteraan kepada pekerja dan masyarakat sekitarnya.

Pada akhirnya, melalui riset yang menggandeng industri kayu, menghasilkan modifikasi mesin yang lebih bermanfaat dan meningkatkan produktivitas.

"Setelah hasil riset itu diukur, dapat meningkatkan produktivitas hingga 30 persen, serta meningkatkan pendapatan pekerja hingga 170 ribu rupiah per bulan," tutur Lilik.

Model riset terapan yang berguna bagi masyarakat juga dicontohkan oleh DigitalDesa.id, sebuah perusahaan rintisan (start-up) yang dikembangkan oleh Sidik Permana.

Kemendikbudristek memanggil dosen perguruan tinggi vokasi untuk memanfaatkan program riset ilmu terapan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News