Kemendikbudristek Mendorong Guru jadi Duta Teknologi 

Kemendikbudristek Mendorong Guru jadi Duta Teknologi 
Kepala Pusdatin Muhammad Hasan Chabibie. Foto Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek terus mendorong terbentuknya calon Duta Teknologi, guru terlatih yang diharapkan menjadi penggerak pemanfaatan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) dalam pembelajaran.

Salah satu bentuk program pelatihan yang diinisiasi Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) sejak 2017, yakni program pelatihan guru Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). 

Tahun ini program PembaTIK dimulai pada Juni dan diikuti 29.539 guru yang telah diseleksi secara berjenjang (levelling).

Dimulai dari level 1 (literasi), level 2 (implementasi), level 3 (kreasi), hingga level 4 (berbagi dan berkolaborasi).

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti mengatakan program PembaTIK sejatinya bertujuan meningkatkan kompetensi guru-guru dalam penguasaan TIK melalui bimbingan teknis yang sudah disiapkan.

"Harapannya dapat terbangun model pembelajaran yang relevan, inovatif, sesuai kebutuhan para peserta, kebutuhan masa kini dan masa depan,” ungkap Sesjen Suharti pada kuliah umum level 4: Berbagi dan Berkolaborasi secara daring pada 11-12 Oktober.

Senada itu, Kepala Pusdatin Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan situasi pandemi selama tahun terakhir menjadi pengalaman yang mengajarkan bahwa peran teknologi menjadi penting dan sebuah keniscayaan.

Kuliah umum itu bertujuan untuk membekali guru-guru peserta PembaTIK Level 4 dan masyarakat secara luas terkait kompetensi berbagi dan berkolaborasi dalam penerapan pembelajaran berbasis TIK melalui berbagai kanal media.

Kemendikbudristek mendorong para guru meningkatkan kompetensi di bidang TIK dan menjadi duta teknologi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News