Kemenkominfo Ajak Warga Bandung Hijrah ke TV Digital

Kemenkominfo Ajak Warga Bandung Hijrah ke TV Digital
Indonesia mulai melakukan migrasi dari siaran TV analog ke TV digital. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Workshop Video Era Baru TV Digital, Selamat Tinggal TV Analog, Indonesia Siap ASO “Era Baru Siaran Televisi Digital – Analog Swich Off 2 November 2022 #AyoBeralihKeTVDigitalBandung” pada Minggu, (30/10) di Arcamanik, Bandung.

“Kominfo terus mendorong percepatan agar lembaga penyiaran Indonesia yang mendapat kewenangan tata kelola multiplexing atau penyelenggara multiflex, baik itu LPP TVRI maupun 7 LPS multiflexing, memastikan televisi yang belum memenuhi persyaratan DVB-T2 atau TV digital segera disediakan terpasang dan siap untuk bersama-sama menyongsong era baru digitalisasi pertelevisian nasional,” jelas Menteri Komunikasi dan Informasi, Jhonny G. Plate.

Semenjak April 2022, Indonesia memasuki Era Baru Penyiaran TV Digital terestrial free-to-air dengan  menghentikan siaran TV Analog (Analog Switch Off (ASO)) ASO dilaksanakan setelah dipastikan infrastruktur dan bantuan Set Top Box (STB) untuk Rumah Tangga Miskin (RTM) telah terdistribusi merata.

Dengan demikian, Rumah Tangga Miskin dan Rumah Tangga Menengah ke atas terdampak ASO secara bersama-sama tetap bisa menonton siaran Televisi Digital.

“Dalam Siaran TV Digital lebih bersih, bening dan juga canggih dibanding TV Analog. Jangan khawatir tidak ada channel TV favorit Anda, semua masih ada di sini,” ujar Staf Khusus Menteri Kominfo, Rosita Niken Widiastuti.

Menurutnya, perpindahan dari TV Analog menuju Digital adalah efisiensi pada frekuensi sehingga masyarakat semakin terbantu akan keunggulan dan manfaat yang siginifikan dari TV analog hijrah ke TV digital.

“Ini merupakan era yang baru. Dulu ada sistem hitam putih, memberikan layanan lebih baik, bagus, beralihlah TV hitam putih menjadi TV berwarna," paparnya.

Dia menjelaskan jika frekuensi pada TV Analog sudah banyak yang habis, itulah sebabnya banyak daerah blank spot karena tidak ada yang bisa diperluas lagi sehingga frekuensi perlu untuk ditata ulang untuk memperluas pada penggunaan internet.

Dengan adanya perpindahan dari TV Analogi ke TV digital, penggunaan frekuensi pun jauh lebih hemat dan efisien.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News