Kemenkominfo Ajak Warga Bandung Hijrah ke TV Digital

Kemenkominfo Ajak Warga Bandung Hijrah ke TV Digital
Indonesia mulai melakukan migrasi dari siaran TV analog ke TV digital. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

"Ini sama, siaran TV analog secara teknologi kurang canggih dibanding dengan TV digital. Lebih penting dari itu untuk efisiensi frekuensi. Karena siaran tv analog, misalnya contohnya TVRI, satu TVRI membutuhkan satu frekuensi. Sementara frekuensi tidak bisa ditambah dan (jika) Indonesia memiliki 700 stasiun TV, berarti membutuhkan 700 frekuensi," tambahnya.

Dengan adanya perpindahan dari TV Analogi ke TV digital, penggunaan frekuensi pun jauh lebih hemat dan efisien. Niken mencontohkan satu frekuensi bisa untuk 6-12 televisi.

Menurutnya, sisa frekuensi yang tidak terpakai itu, bisa diperluas dan digunakan untuk banyak hal, dari akses internet, pengembangan ekonomi digital, hingga UMKM bisa masuk ke marketplace.

"Di samping itu untuk kepentingan ekonomi digital, industri 4.0, dan 5G. Sekarang ini mayoritas 4G, 5G tentu layanan internet luar biasa sangat cepat," sebutnya.

Niken menegaskan perpindahan TV analog hijrah ke TV digital bukan untuk mempersulit masyarakat, melainkan memberikan banyak manfaat yang akan sangat membantu untuk memberikan kualitas tontonan dan gambar yang lebih baik.(chi/jpnn)


Dengan adanya perpindahan dari TV Analogi ke TV digital, penggunaan frekuensi pun jauh lebih hemat dan efisien.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News