Kemenkop dan UKM Menginisiasi Pembentukan Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi KUMKM

Kemenkop dan UKM Menginisiasi Pembentukan Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi KUMKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada Kisck-Off Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UMKM, di kantor KemenkopUKM, Jakarta, Kamis (2/7). Foto: Humas Kemenkop UKM

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM menginisiasi pembentukan Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UMKM, untuk setiap hari melaporkan perkembangan penyerapan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus untuk KUMKM. Baik persentase total dana yang disalurkan, maupun jumlah KUMKM yang menerima.

"Ini adalah bentuk keterbukaan informasi kepada publik sekaligus mengajak semua stakeholder untuk bersama-sama mensukseskan program ini. Jika ditemukan kendala atau hambatan di lapangan, KemenkopUKM membuka Call Center PEN untuk KUMKM di nomor Hotline 1500 587 atau Whatsapp 08111 450 587", kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada Kisck-Off Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UMKM, di kantor KemenkopUKM, Jakarta, Kamis (2/7).

Dalam kesempatan itu, Teten mengungkapkan, realisasi belanja untuk program PEN khusus untuk sektor koperasi dan UMKM baru mencapai Rp250,16 miliar. "Realisasi ini setara 0,20 persen dari total pagu yang ditetapkan sebanyak Rp123,46 triliun", ucap Teten

Teten mengakui, serapan dana PEN memang tergolong masih rendah. Padahal, Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu telah meminta agar bantuan dari pemerintah untuk UMKM dan koperasi agar bisa bertahan dari dampak buruk Covid-19 dipercepat.

"Sebenarnya, beberapa lembaga penyalur termasuk perbankan sudah mencairkan bantuan fiskal. Hanya saja, bank-bank tersebut masih banyak yang belum melakukan klaim atas dana-dana yang sudah disalurkan kepada UMKM", jelas Menkop.

Jumlah UMKM yang menerima program PEN per 1 Juli 2020 total yang disampaikan Rp250,16 miliar. UMKM dan koperasi yang dapat dana sebanyak 212.846 unit. "Kecilnya penyaluran ini mungkin bank sudah melakukan, tapi belum klaim ke kita. Baru Bank BRI yang sudah mengajukan klaim subsidi bunga KUR," kata Teten.

Dijelaskan Teten, untuk dana PEN yang menjadi tanggung jawab KemenkopUKM melalui Badan Layanan Umum (BLU) yaitu LPDB KUMKM sebesar Rp1 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk pembiayaan modal kerja bagi koperasi yang terdampak Covid-19.

"Dari anggaran Rp1 triliun tersebut, yang sudah disalurkan sebesar Rp237,2 miliar atau setara 23,72 persen", tukas Menkop.

Kemenkop dan UKM menginisiasi pembentukan Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UMKM, untuk setiap hari melaporkan perkembangan penyerapan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus untuk KUMKM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News