Kemenkop UKM Pastikan Penyaluran Banpres Produktif Tepat Sasaran

Kemenkop UKM Pastikan Penyaluran Banpres Produktif Tepat Sasaran
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Foto Hu,mas Kemenkop UKM.

Selanjutnya guna memastikan apakah bantuan yang diberikan efektif, Teten siap melakukan tahapan evaluasi pelaksanaan program stimulus UMKM. Salah satunya membentuk kelompok kerja untuk mengawal program, meningkatkan pengawasan di daerah dengan melibatkan dinas maupun Himbara dan lembaga pengusul lainnya.

Ke depan dia akan memastikan bagaimana produk UMKM bisa terserap oleh masyarakat. Saat ini yang punya daya beli adalah pemerintah dan BUMN, dan ada kebijakan belanja pemerintah serta lembaga lain untuk membeli produk UMKM hingga senilai Rp 307 triliun. Pihaknya melakukan percepatan melalui kerja sama dengan LKPP, serta mengembangkan Pasar Digital (PaDi) bersama 9 BUMN yang secara gradual akan ditambah jumlah keikutsertaan BUMN.

"Saya rasa kalau ini semua digerakkan ekonomi kita bisa terdongkrak kembali. Sekitar 200 juta masyarakat dibangkitkan kesadarannya untuk beli produk UMKM akan sangat efektif. Ini kekuatan yang perlu kita tumbuhkan,” ucapnya.

Pada forum itu, Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya memiliki enam tugas pokok dengan total bantuan anggaran sekitar Rp 488,06 triliun dengan total sasaran sekitar 120 juta rakyat Indonesia. Dari jumlah itu, program stimulus yang paling besar ada di perlindungan sosial yang mencapai Rp 204,95 triliun. Selanjutnya, bantuan UMKM lewat PEN sekitar Rp 123,46 triliun.

“Tugas kami mempercepat anggaran. Bansos terbesar diberikan ke UMKM mengapa? Selama ini UMKM menjadi roda ekonomi dan berkontribusi bagi perekonomian nasional. Namun perlu saya akui karena programnya banyak, ini yang menyebabkan eksekusinya cukup sulit,” ucap Budi.

Budi menerangkan, dari anggaran Rp 480 Triliun, sekitar Rp 190,5 T telah terealisasi per 2 September 2020. Dalam seminggu terakhir ada tambahan lagi penyerapan sekitar Rp 22,5 triliun. “Kita harus kejar lagi ada sisa waktu empat bulan sampai Desember 2020, supaya sekitar Rp 400 triliunan bisa terserap,” kata katanya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari menuturkan, sesuai Permenkop Banpres Produktif, BRI memiliki 2 fungsi yaitu sebagai pengusul dan penyalur. Pengusul bersumber dari calon penerima yang sudah ada di bank sebagai penabung di BRI dan memiliki profesi sebagai pedagang atau wiraswasta.

Selanjutnya sebagai penyalur, memiliki unit yang bekerja sama dengan lembaga yang ditunjuk dalam Permenkop, dinas koperasi dan lainnya. BRI membantu untuk meng-cleansing tahap awal sampai buka rekening.

Penyaluran bantuan presiden produktif terus ditingkatkan hingga akhir Desember 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News