Kemenpora Serukan Perdamaian Dunia di ICABY 2018

Kemenpora Serukan Perdamaian Dunia di ICABY 2018
Suasa pembukaan International Conference on ASEAN Buddhist Youth (ICABY) di Auditorium UGM Yogyakarta, Minggu (27/5) sore.

“Saya mengajak delegasi pemuda yang hadir dalam acara ini dari belahan berbagai Negara untuk terus mendorong dan melakukan perubahan untuk terciptanya perdamaian di kawasan ASEAN dan dunia. Perdamaian tidak akan bisa dicapai secara instan. Untuk mencapainya perlu perkembangan dan proses berkelanjutan. Toleransi antar umat beragama dikalangan anak muda ASEAN perlu kita terus tingkatkan dengan saling menghargai perbedaan,” kata Faisal saat membuka ICABY di Auditorium UGM Yogyakarta, Minggu (27/5), mewakili Menpora Imam Nahrawi.

Rektor Universitas Gadjah Mada,Panut Mulyono dan perwakilanGubernur Daerah Istimewa Yogyakarta turut memberikan sambutan pembukaan konferensi internasional ini.

Dalam upaya menjaga perdamaian dan toleransi tersebut tidak hanya dilakukan Kemenpora melalui agenda formal konferensi seperti diskusi, seminar, Focus Group Discussion(FGD), dan public lecture saja.

Peserta juga akan dilibatkan dalam ibadah Hari Raya Waisak yang diselenggarakan Walubi di Candi Borobudur.  Seperti diketahui, perayaan Hari Raya Waisak yang diselenggarakan di Candi Borobudur sudah menjadi agenda tahunan sejak tahun 1953.

“Hal ini akan memberikan pengalaman dan membuka wawasan baru bagi peserta mancanegara untuk merasakan ibadah di negara yang mayoritas memeluk agama Islam,” kata  Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda, Hamka Hendra Noer.

Peserta kegiatan ICABY sendiri terdiri dari pemuda-pemuda Buddha yang berasal dari ASEAN dan 15 negara non ASEAN seperti Jepang, Afghanistan, India, Tajikistan, Azerbaijan, Madagaskar, Korea Selatan, Kazakhstan, Pakistan, Turki, Ukraina, Algeria, Bangladesh, Polandia, Slovakia. 

Selain perwakilan dari ASEAN dan 15 negara non ASEAN, peserta juga dihadiri oleh perwakilan pemuda-pemuda Buddha terbaik dari 34 provinsi yang telah dipandu dan diarahkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga provinsi di seluruh Indonesia, serta dibantu Hikmahbudhi (Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia) dan Gema Budhi (Generasi Muda Budha Indonesia).

“Peserta terpilih merupakan hasil seleksi ketat kami dan pihak panitia selama kurang lebih 2 (dua) bulan. Hal ini dikarenakan, peserta wajib melampirkan proyek sosial dan esai mengenai perdamaian dan toleransi dengan harapan mereka mampu mengimplementasikan proyek sosial yang mereka ajukan tersebut baik melalui youth centreatau di lingkungan tempat tinggalnya,” jelas Hamka.(jpnn)

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengajak pemuda Indonesia melakukan perubahan untuk terciptanya perdamaian dan toleransi di Indonesia maupun dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News