Kementan Ajak Petani Tanam Bawang Merah Biji TSS, Menguntungkan dan Berprospek Ekspor

Kementan Ajak Petani Tanam Bawang Merah Biji TSS, Menguntungkan dan Berprospek Ekspor
Petani yang menanam benih bawang merah TSS. Foto: Hortikultura

Bawang merah yang dihasilkan dari budidaya benih biji TSS memiliki prospek yang tinggi untuk pasar ekspor. Willy Agusman, pemilik perusahaan ekspor bawang merah PT Binagloria Enterprindo mengungkapkan bahwa efektivitas bawang merah TSS untuk ekspor bisa mencapai 90 persen.

Efektivitas ini jauh lebih tinggi daripada bawang merah Bima yang selama ini menjadi primadona tujuan ekspor.

“Bawang Bima yang primadona tujuan ekspor itu efektivitasnya hanya 60 persen. Sementara TSS bisa mencapai 90 persen. Bisa dihitung sendiri keuntungannya,” ujar Willy.

Tidak hanya efektivitasnya, ukuran bawang merah TSS varietas Lokananta juga memberikan keuntungan lebih untuk ekspor. Ukuran bawang merah TSS Lokananta lebih besar dari ukuran super bawang merah Bima. Selain itu, bentuk yang dimiliki bawang merah TSS juga sangat sesuai dengan permintaan pasar ekspor.

Hasil bawang merah TSS yang bagus untuk ekspor sangat ditentukan dari hasil budidayanya.

Willy menambahkan, dalam membudidayakan bawang merah TSS, perhatikan penggunaan pupuk ureanya karena jika berlebihan dapat menyebabkan busuk akar. Kemudian, dari segi penanganan pascapanen, Willy menyarankan untuk dijemur hingga kering karena harga jualnya di pasar ekspor lebih tinggi.

“Jangan terlalu banyak pupuk urea karena dapat menyebabkan bawang merah TSS busuk akar. Lalu untuk pascapanen, sebaiknya dijemur hingga kering karena dari pengalaman saya ekspor, bawang merah kering bisa mendapat harga lebih bagus,” kata Willy. (jpnn)

Kementan menilai menanam bawang merah menggunakan True Seed Shallots, selain efektif juga berprospek ekspor.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News