Kementan Bersama Pemprov Sulut Kembali Gelar Gentanasi
Menurutnya salah satu langkah strategis yang perlu dilakukan adalah mengembangkan pola konsumsi beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA).
Sedangkan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw mengatakan Gerakan Tanpa Nasi merupakan program yang berdampak positif dalam mengurangi ketergantungan masyakat terhadap nasi.
“Melalui Gentanasi, ketergantungan masyarakat terhadap beras bisa dikurangi, karena di Sulawesi Utara sumber pangan pokoknya berasal dari umbi-umbian. Untuk itu program ini harus terus digencarkan” katanya.
Salah satu kearifan lokal yang sedang dikembangkan adalah pisang Goroho, yaitu pisang khas sebagai sumber makanan masyarakat Minahasa sejak zaman dahulu.
Selain itu, di Kepulauan Sangihe terdapat Sagu, yang dibiarkan tumbuh tanpa perawatan dan perhatian, ternyata merupakan makanan lezat dengan kandungan gizi cukup tinggi dan bisa dijadikan sebagai makanan bergizi bagi masyarakat.
Sementara di Minahasa dan Minahasa Selatan terdapat pangan lokal jagung yang diolah menjadi beras milu (beras jagung) dan sinduka (tepung jagung), yang banyak dikonsumsi masyarakat.(jpnn)
Potensi pangan lokal yang berlimpah di Provinsi Sulawesi Utara perlu dikenalkan kepada masyarakat sebagai alternatif pangan sumber karbohidrat.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi