Mentan dan Mendes Bangun Bengkulu Lewat Produksi Jagung

Mentan dan Mendes Bangun Bengkulu Lewat Produksi Jagung
Menteri Pertanian Andi Amran bersama Mendes di Kabupaten Bengkulu Selatan. Foto dok Humas

jpnn.com, BENGKULU - Kementerian Pertanian memastikan optimismenya Indonesia tanpa impor jagung pada 2017. Terbukti sampai dengan hari ini jagung dari luar negeri belum mampu menembus pasar Indonesia, karena telah tercukupi oleh produksi dalam negeri.

"Alhamdulillah capaian untuk jagung tahun ini, sampai hari ini tidak ada impor, ini setelah impor puluhan tahun, bahkan negara tetangga Malaysia, Filipina itu telah siap menerima impor jagung dari Indonesia," ujar Menteri Pertanian Andi Amran di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Menggeliatnya produksi jagung tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang mampu memberikan rasa nyaman kepada para petani.

Pemerintah telah menetapkan 11 komoditas pangan strategis yang direncanakan mampu dipenuhi dari produksi dari dalam negeri. Saat ini komoditas beras, bawang merah, jagung dan cabai telah berada di zona aman. Beras sudah swasembada, sementara bawang merah kita telah ekspor ke Thailand.

Sekarang jagung menarik dikembangkan, karena pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) jagung Rp 3.150/kg, hal ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi jagung dalam negeri.

"Sekarang kami bergerak baru 1 tahun 2 tahun sudah tidak impor, ini terus kami lanjutkan, di Jawa Tengah, di Sulsel dan juga di Medan. Provinsi Bengkulu diyakini memiliki potensi baik dari iklim maupun etos kerja masyarakatnya, itulah yang dilontarkan oleh Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. "alam lahan Bengkulu subur, iklim mendukung, semangat bekerja, potensi ekonomi akan mampu menggerakkan ekonomi dengan kebijakan yang tepat," ujar Rohidin.

Sementara, Menteri Desa dan PDTT Eko Putro Sandjojo yang turut hadir dalam kegiatan tanam perdana sangat mendukung program yang dijalankan Kementerian Pertanian.

Sinergi antara dua menteri ini saling mendukung program masing-masing. Menteri Eko menjabarkan bahwa terjadi peningkatan anggaran dana desa dari tahun ke tahun mulai dari 300 juta per desa di tahun 2015 menjadi 800 juta pada 2017.

Sekarang jagung menarik dikembangkan, karena pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) jagung Rp 3.150/kg,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News