Kementan dan APDESI Gelar Sosialisasi Pengembangan Kawasan Kedelai

Kementan dan APDESI Gelar Sosialisasi Pengembangan Kawasan Kedelai
Direktur AKABI Ditjen Tanaman Pangan Kementan Yuris Tiyanto, Tim Ahli Wakil Presiden RI Arif Rahman, Ketua Panitia Edward Mentang, Anggota DPRD Pandeglang, Kepala Dinas Pertanian Pandeglang, Wakil Dinas Pertanian Banten, Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) pada acara Sosialisasi Pengembangan Kawasan Kedelai di Kantor Kecamatan Angsana Pandeglang, Banten, Selasa (7/3). Foto: Panitia Pelaksana

jpnn.com, PANDEGLANG - Para petani Pandeglang, Banten terus bersemangat untuk menanam kedelai. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran mereka dalam acara Sosialisasi Pengembangan Kawasan Kedelai yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Angsana Pandeglang, Banten, Selasa (7/3).

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI Yuris Tiyanto, Tim Ahli Wakil Presiden RI Arif Rahman, Ketua Panitia Penyelenggara Edward Mentang, Anggota DPRD Pandeglang, Kepala Dinas Pertanian Pandeglang, Wakil Dinas Pertanian Banten, Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) serta 35 kelompok tani se-Kecamatan Angsana.

Yuris dalam pemaparannya, menjelaskan pentingnya petani harus mulai menanam kedelai.

“Negara kita ini masih kekurangan kedelai, makanya harus digenjot dengan menanam kedelai yang melibatkan peranan Pemuda Pancasila dan APDESI sangat tepat, mengingat peranannya sangat strategis yang langsung bersentuhan dengan petani atau kelompok tani yang ada di desa," kata Yuris.

Selain itu, potensi lahan di Pandeglang tersedia cukup luas untuk ditanami kedelai, dan harga kedelai pun saat ini sangat menguntungkan bagi petani.

Adapun Arif Rahman menyampaikan pengembangan kedelai harus ditangani secara serius dari hulu sampai hilir.

Selain agar petani ada kepastian harga jual, juga untuk penanganan pascapanen yang bisa menjamin mutu yang baik.

"Menanam kedelai ini sangat menjanjikan bagi petani kita. Kita tahu produk kedelai sangat disukai rakyat Indonesia, yakni tahu dan tempe, tetapi sayangnya kedelai 80 persen masih  impor,” kata Arif Rahman.

Para petani Pandeglang, Banten bersemangat untuk menanam kedelai. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran mereka dalam acara Sosialisasi Pengembangan Kawasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News