Kementan Beserta Program Andalannya Siapkan Strategi dan Adaptasi Hadapi El Nino

Kementan Beserta Program Andalannya Siapkan Strategi dan Adaptasi Hadapi El Nino
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya (kiri) di acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 25, bertemakan Program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam Antisipasi El Nino, Selasa (27/6). Foto: Kementan

"Dalam pertanian kita ada sistem irigasi padi berselang, dan optimalkan embung yang ada. Selain itu, ada juga alsintan khususnya pompa air serta penggunaan varietas padi yang toleran terhadap kekeringan,” ujar Bustanul.

Menurut Narasumber Ngobras, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Bambang Pamuji mengatakan diperlukannya strategi pemenuhan kebutuhan pangan tahun 2023, salah satunya dengan mitigasi wilayah rawan kekeringan pada Juni sampai dengan Oktober.

"Hal ini dapat dilakukan dengan penanganan dari dua persfektif, yaitu jangka pendek dengan percepatan tanam dan penggunaan varietas super genjah yang toleran kekeringan. Untuk memastikan ketersediaan air dapat dilakukan melalui pompanisasi, embung dan biostorage. Sedangkan untuk jangka menengah panjang melalui meningkatkan produktivitas,” kata Bambang.

Bambang menambahkan bahwa perubahan iklim ekstrim juga bisa berdampak pada pola perkembangan dan tingkat serangan OPT.

"Selain itu, salah satu strategi pemenuhan kebutuhan pangan tahun 2023, di antaranya adalah mendorong diversifikasi pangan lokal jagung dan palawija serta tanaman lainnya di wilayah irigasi ujung atau yang tidak memiliki sumber pengairan lainnya sehingga tidak ada lahan yang tidak ditanami," katanya. (rhs/jpnn)


Ketika terjadi El Nino maka wilayah Indonesia akan mengalami penurunan curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News